Mengapa Perlu Asuransi Jiwa?
Setiap manusia memiliki nilai ekonomi hidup (economic value of human life). Yang paling berkepentingan dengan nilai ekonomi itu adalah manusia itu sendiri seperti suami/istri, dan anak-anak atau sanak keluarganya. Nilai ekonomi hidup seseorang kepala keluarga (the Breadwinner) sama dengan kapasitas penghasilannya. Jika nilai ekonomi hidup seseorang kepala keluarga hilang atau berkurang, maka anak-anak dan sanak keluarga atau pihak-pihak yang berkepentingan langsung akan menderita kerugian. Alas an nilai ekonomi inilah yang menyebabkan setiap manusia memerlukan asuransi jiwa.
Ada 3 jenis resiko yang mempengaruhi “Nilai Ekonomi Hidup Manusia” yang menjadi alas an timbulnya kebutuhan terhadap asuransi jiwa, yaitu :
- Meninggal dini
Peristiwa ini pasti terjadi tetapi kapan terjadinya tidak dapat diketahui. Jika peristiwa kematian terlalu dini terjadi akan menyebabkan hilang atau lenyapnya penghasilan seseorang sehingga akan menimbulkan kesulitan ekonomi bagi keluarga yang ditinggalkan yang menjadi tanggungannya. - Hidup terlalu lama
Peritiwa hari tua pasti terjadi tetapi berapa lama kehidupan hari tua itu tidak dapat diketahui. Usia tua menyebabkan seseorang tidak akan produktif lagi sehingga membawa dampak ekonomis bagi mereka yang mencapai usia tua. - Kesehatan buruk
Kecelakan/sakit datangnya tidak dapat diduga sehingga sulit diperkirakan kapan akan terjadi. Kecelakaan atau sakit dapat mengakibatkan kematian maupun cacat tubuh. Kematian atau cacat tubuh sebagai akibat dari kecelakaan/sakit akan menyebabkan ketidakmampuan bekerja bagi seseorang sehingga keluarga akan kehilangan nilai ekonominya.
Jadi, bahkan saat Anda berpikir mungkin tidak membutuhkan asuransi jiwa, bayangkanlah masa depan keluarga Anda jika mereka harus bertahan hidup dalam ketidakhadiran Anda. Asuransi jiwa memberikan mereka jaminan finansial yang mereka perlukan untuk masa depan.