Sequis Tower – Sudirman Central Business District, Jakarta.

January 28, 2019

Sequis dengan bangga menghadirkan sebuah ikon, sebagai salah satu bukti komitmen untuk menjaga kepercayaan konsumen.

Gedung perkantoran internasional grade A ini memiliki sertifikasi Leadership in Energy and Environmental Design (LEED) Platinum.

Lokasi yang strategis

Berada di tengah-tengah Pacific Place, The Alila Hotel, Bursa Efek Jakarta, Bapindo Tower, Energy Tower, Graha CIMB Niaga, rencana Stasiun MRT Gelora Bung Karno, dan tentunya Sequis Center sendiri.

Bangunan berstandar tinggi

Setiap aspek dari pembangunan Sequis Tower telah dirancang untuk mengurangi operating costs dari para tenant. Hal itu terpapar lewat hadirnya teknologi sistem tabir surya yang bekerja melalui pengaplikasikan double-glazed glass hingga pengendalian dan pengurangan tingkat radiasi sinar matahari ke dalam bangunan. Tidak hanya itu, desain yang sangat memperhatikan lingkungannya juga hadir lewat pemanfaatan material-material yang didaur ulang, seperti sistem-sistem daur ulang air dan penggunaan vegetasi alami.

Menggabungkan sisi desain spektakuler dan ramah lingkungan, lokasi yang sangat strategis, dan proses pengerjaan yang tidak mudah, tidak heran jika bangunan ini sudah mendapatkan berbagai penghargaan dari MIPIM Awards, Indonesia Property Awards, Property Indonesia Award, serta Southeast Asia Property Awards.

Untuk di Renungkan, dari Prof. DR.Dr. Sri Maliawan, Sp.BS

January 18, 2019

Di pintu masuk Kebon Binatang tertulis Tarif tiket : Rp 50.000,-/orang, Karena beberapa lama tidak ada pengunjung, maka harga tiket diturunkan menjadi Rp 25.000,-/orang

Namun masih tidak ada juga pengunjung datang, akhirnya kembali ia turunkan tarif tiket menjadi hanya Rp 10.000,-/orang, dan tetap tidak ada pengunjung yg mau masuk!

Akhirnya ditulislah pengumuman “MASUK GRATIS”, dan tiba2 banyak orang yg berebutan masuk.

Ketika pengunjung di dalam penuh, sang pawang membuka semua pintu kandang binatang buas, seperti Singa, harimau, macan, serigala, ular, dsb. Pengunjung pun sontak pada PANIK ! Kemudian pintu keluar di KUNCI.

Lalu di pintu keluar itu dia tulis, keluar Bayar Rp 500.000,-!! dan BANYAK orang berebut membayar, bahkan dgn harga yg lebih mahal sekalipun.

Inilah ironi kehidupan, ketika ditawarkan HIDUP SEHAT, makan yg sehat, Istirahat yg cukup, Olahraga, dsb demi menjaga kesehatan sebagai upaya pencegahan penyakit banyak orang enggan , TIDAK MAU, MAHAL..DLL

Tapi kalau sudah masuk Rumah Sakit, berapapun mahal biayanya PASTI dibayar asal bisa sembuh, dan Keluar dari RS. sekalipun harus jual ASSET dan atau berHUTANG!

*Semoga terinspirasi*

*Jack Ma* bilang, jika *pisang dan uang* diletakkan di hadapan seekor monyet, maka monyet akan *memilih pisang,* karena monyet tidak mengerti bahwa uang bisa digunakan untuk membeli banyak pisang.

Dalam kenyataan hidup, jika *uang dan kesehatan* diletakkan dihadapan orang, acap kali orang akan memilih uang, karena terlalu banyak orang yang tidak mengerti bahwa *kesehatan dapat berguna mendapatkan lebih banyak uang dan kebahagiaan*.

TIDAK ADA YANG MAHAL , KECUALI HANYA *KESEHATAN YANG PALING MAHAL*..????

*Salam Sehat*

*Imanuel Tikto* bilang, jika membayar Asuransi Kesehatan Sequis dan menabung dibank, dihadapan mayoritas orang (bukan di grup ini ????). Maka mayoritas orang, *memilih menabung dibank* karena mayoritas orang tidak mengerti , bahwa Asuransi Kesehatan dapat membebaskan seseorang dari pengeluaran yang tidak dapat diprediksi.

Inilah kenyataan hidup, sering kali, mayoritas orang lebih rela membayar Rumah sakit yang sangat MAHAL, dari pada membayar Asuransi Sequis.

Semoga kita dapat membantu menyadarkan mereka , bahwa lebih baik membayar premi Sequis yang sudah pasti ,disaat kita dapat bekerja , daripada dipaksa bayar rumah sakit disaat kita tidak dapat bekerja lagi.

Salam Sequis

Celaka, Injak Kaca Berujung 35,7Juta

January 8, 2019

Saya Daniel (19th) tinggal di Surabaya untuk kuliah. Kebetulan saat itu saya sendirian dirumah. Setelah selesai membersihkan rumah, saya akan membuang sampah ke depan rumah. Tanpa saya sadari saya menginjak tempat meteran PDAM yang kebetulan diatasnya ada penutup kaca.

Krakk, kaki kiri saya menijak kaca tersebut dan pecah, mengenai kaki kiri saya. Sakiiitnya luar biasa , darah mengalir begitu deras.

Saya tidak berdaya melihat darah bercucuran . Saya telepon ke kakak saya yang kebetulan ada di luar rumah saat itu. Karena jarak terlalu jauh sehingga saya minta tolong ke teman saya untuk menghantar ke UGD rumah sakit terdekat.
Setelah mendapatkan perawatan untuk menghentikan pendarahan. Sayapun menghubungi om Imanuel, untuk memberi informasi hal ini. Saya mendapatkan saran , agar mencari RS terbaik untuk perawatannya (sebab orang tua saya telah memberikan Asuransi IMR dengan batas 4M pertahun sampai usia saya 100th). Hal ini yang selalu di katakan om Imanuel.

Oleh sebab itu, setelah mendapatkan perawatan pertama sayapun pindah RS yang menurut saya yang sangat berkelas. Setelah sampai di rumah sakit tersebut, sayapun ke UGD lagi. Namun saat itu langsung dikatakan , harus operasi untuk memastikan serpihan kaca tidak ada di didalam kaki saya.

Sayapun setuju, untuk dioperasi (saya hanya serahkan kartu Sequis ke bagian pendaftaran).

Semua berjalan lancar, hanya semalam saja saya dirawat inapkan.
Esok harinya saya diperbolehkan pulang. Sayapun menghubungi om Imanuel yang berada di Bali, saya beritahukan bahwa saya sudah diperbolehkan pulang. Om Imanuel bilang, setelah billing dikirim ke Asuransinya oleh Rumah sakit, saya disuruh WA om Imanuel lagi. Ketika itu kakak saya yang bantu menanyakan ke bagian Asuransi Rumah Sakitnya. Setelah dikirim ke Asuransinya oleh rumah sakit, tidak sampai 1jam sudah diperbolehkan pulang TANPA MEMBAYAR Sepeserpun. Luar biasa Sequis.

Terima kasih om Imanuel yang telah membantu saya.
Dan terima kasih buat kedua orang tua saya yang telah memberikan kartu sakti Sequis untuk mengcover semua biaya rumah sakit saya

Terhindar dari Jerat yang Menyesakan – Kisah Nyata

October 22, 2018

KISAH NYATA: Leny Maria, SE

Hari ini saya menepati janji saya, bahwa kami terhindar dari jerat yang menyesakan. Hari hari berlalu begitu cepat, tak terasa usia sudah masuk setengah abad. Kami tergolong keluarga yang menjaga kesehatan keluarga. Makan makanan bergizi, istirahat cukup, dan olah raga (terutama istri yang sangat “gila” olahraga). Hari berganti hari kami menikmatinya bersama keluarga, waktu liburan cukup bahkan lebih dari cukup. Kami tergolong keluarga sehat. Keluarga yang pandai menikmati hidup.

Sampai suatu hari di bulan November 2014. Saat kami sedang menonton TV bersama istri. Tiba tiba istri saya berkata: Pa, kamu coba lihat dan raba di dadaku sebelah kiri atas kok ada benjolan!! Lalu sayapun mencoba melihat dan merabanya. Secara spontan saya bilang, ini adalah otot yang terbentuk sebab kamu terlalu kuat olah raga. Lalu istri saya bilang , coba pegang sekali lagi saat aku angkat tangan, ini lebih besar lagi. Lalu sayapun pegang ditempat yang ditunjukan. Memang benar besar, lalu saya kembali lagi bilang betul ini otot kelelakian kamu keluar. Dia sekali lagi minta tolong ini serius hanya disebelah kiri saja!!! Yang kanan nggak ada !!! Lalu sayapun meraba bagian kanannya. Memang benar, yang kanan nggak ada benjolan. Secara spontan saya bilang  kanker ini !!!

Keesokan harinya saya bersama istri berangkat ke RS untuk melakukan usg dan mamografi. Sayapun menunggu, ingin mendapat kejelasan tentang apa sebenarnya yang sedang terjadi. Tak lama kemudian saya menghampiri dokter yang memeriksa dengan teliti dilayar monitor. Diraut wajahnya saya melihat bahwa ada yang tidak beres. Lalu saya masuk kedalam ruangan di mana dokter melihat gambar di monitor. Lalu saya bertanya kenapa dok? Lalu jawabnya: mengapa batasnya nggak tampak ya? Lalu saya mendesak. Memang kenapa dok? Ada hal yang gawat? Ah nggak !!! Nanti saja akan dijelaskan oleh prof nya. Saya makin penasaran dan makin mendesak. Kanker ya? Jawabnya : iya. Ganas ya? Jawabnya : biasanya jika tidak terlihat dengan jelas lingkarannya maka itu ganas.

Bagai petir disiang bolong !!! Siang itu terasa gelap gulita. Tapi sayapun keluar dari ruangan harus merubah wajah saya, menutupi rasa takut saya terhadap istri yang ada dibalik ruangan. Sambil tersenyum saya bicara dengan suara lantang dan berkata, kata dokternya ini kanker ganas (dengan nada ceria dan santai, seolah olah saya tidak percaya).

Kamipun bergegas pulang dan sore harinya kami bertemu seorang profesor dibidangnya. Setelah melihat hasilnya, dengan nada agak terkejut dia berkata, mengapa kamu baru sekarang datang, ini sudah sangat besar!. Melihat besarnya, sedikitnya ini stadium 3. Mendengar hal itu, bagaikan ada bom atom jatuh, dan tengah meluluh lantakan semuanya. Saya sudah tidak lagi konsentrasi melanjutkan pembicaraan itu. Apa lagi mendengar kata BIOPSI, dan tak lama kemudian kami tinggalkan ruang praktek dokter tsb.

Kami keluar menuju mobil sambil berkata, kita ke Singapore saja. Saya tidak setuju untuk biopsi. Saya setuju langsung operasi. Segera kami terbang ke RS Gleneagles Singapore. Setelah berkonsultasi lalu sekali lagi di USG (alat tercanggih yang baru saja datang seminggu sebelum kami disini). Ketika ditempelkan ke bagian benjolannya, saya melihat dengan jelas : seperti matahari berkaki seribu (hitam seperti rambutan), Dokternya berkata : positif kanker. Lalu saya pun langsung bilang saat itu juga. Apakah bisa di operasi sekarang dok? Dia bilang bisa. Tanpa berfikir panjang kami sepakat untuk dilakukan operasi saat itu juga. Operasi diperkirakan memakan waktu 2 jam.

Sore itu, kami berdoa kepada Tuhan, tolong kami ya Tuhan. Menunggu orang yang dicintai sedang bergulat dengan maut adalah hal yang sangat menyiksa. Apalagi 2 jam telah berlalu, namun tak kunjung juga selesai. Sayapun makin kuatir, apa yang sesungguhnya terjadi didalam sana.???? Akhirnya 4jam kemudian dokternya keluar dan menjumpai saya, serta berkata, operasi berjalan dengan baik, semua berjalan dengan baik. Sayapun boleh bernafas “separo” lega. Sebab ternyata saya harus menunggu lagi sampai akhirnya dipindahkan ke ruangan kamar. Dan sayapun bergegas kembali ke hotel bersama si kecil (Yargien). Malam itu, kami berdoa mengucapkan syukur atas apa yang Tuhan perbuat. Jika hal ini harus kami lalui, pastilah Tuhan punya rencana indah buat kami. Sebab saya yakin dan percaya bahwa hidup ini adalah sebuah perjalanan, dan kami tahu pasti bahwa Tuhan tidak akan tinggalkan orang orang yang berserah kepadaNYA.

“1 Korintus 10:13 Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu IA tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai IA akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya”

Ayat inilah yang membuat kami tetap berfikir positif. Bahwa apa yang terjadi adalah dalam kontrol Tuhan. Dan Tuhan tidak pernah salah. Dan kami mau turut memainkan peran ini.

Pagi pagi kami sudah berada di RS.Gleneagles Singapore, kami lalui bersama istri dan sikecil dirumah sakit. Saya hanya bisa menebar senyum yang biasa saya lakukan (walau serasa berat untuk melakukannya). Akhirnya candaan saya berhasil mempengaruhi kondisinya (minimal suasana pikirannya). Bahkan saya sempat terlontar kata kata, jangan takut sebab paling maksimal kita akan mati….. (walaupun secara jujur, sayapun takut kehilangan dia, sebab saya mencintainya).

Waktu berjalan begitu cepat, tak terasa dokter datang, dan mengatakan boleh pulang. Namun kami tetap berada di Singapore. Kami tinggal di hotel beberapa hari sambil menanti kontrol lanjutan. Dokter mengatakan bahwa ada 6 cancer yang ada di dalamnya. Kanker Mama disebelah kiri, justru yang terlihat sangat besar itu belum masuk stadium, dan yang lainnya ada yang sudah masuk ke stadium 2. Puji Tuhan, Tuhan menunjukan sesuatu yang tidak terlihat (justru yg ganas) dengan benjolan yang besar yang belum masuk ke stadium (biasanya besarnya benjolan menandakan stadiumnya) Dan akhirnya dapat dilakukan operasi semuanya. Puji Tuhan. Dan tak lama kemudian kamipun kembali ke tanah air (Bali).

Dengan ucapan syukur yang tak terhingga kepada Tuhan Yesus yang memberi solusi bagi masalah kami. Satu persatu teman teman kami datang kerumah dan melihat fakta bahwa keadaan istri saya, tak ada perubahan , sukacita tetap terpancar diwajahnya. Sayapun melihatnya demikian. Puji Tuhan. Bukan oleh gagah dan kuatnya. Tapi karena kekuatan yang dari Tuhan.

Dua minggu setelah operasi di Singapore itu, kami sekeluarga berangkat ke USA (Des 2014). Walau masih sering terasa sakit, tapi wisata tetap jalan (sebab kami sudah merencanakan 6 bulan sebelumnya). Saya bilang kita lupakan penyakit dan fokus jalan jalan saja, toh kebetulan banyak dokter yang ikut rombongan kami (memang kami sering wisata bersama nasabah kami). Sekali lagi kami bersyukur, perjalanan kami sangat menyenangkan. Sangat luar biasa. Rasa sakit hilang (mungkin karena hati gembira ya, dan bisa belanja di factory outlet, boleh dicoba, jika anda menderita sakit atau stress, ikut saja tour dengan teamjala.com. Tapi harus beli polis ke saya dulu baru bisa ikut tour teamjala, sebab tour teamjala sangat istimewa pelayanannya.

Sepulangnya dari Amerika, kamipun sudah direncanakan untuk menghadapi tantangan baru. Cemoterapi dan Radiasi, inilah rentetan yang harus dihadapi. Kata orang ketika seseorang di Cemo, maka kondisi tubuh akan melemah. Dan hanya tinggal tunggu waktu, untuk ajal menjemput. Sekali lagi kami diperhadapkan dengan pertandingan iman.

1 Timotius 6:12 Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil dan telah engkau ikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi.

Banyak orang yang menyarankan, cari alternatif saja daripada Cemo, bahkan ada yang bilang cari orang pintar (hahahahaha,…. dikira dokter itu nggak pintar kali ya). Inilah yang dinamakan ujian iman. Saya ingin bertanding dengan benar, sebab upahnya adalah kekekalan. “Kami tidak mau menukar yang kekal dengan yang fana”.

Tanpa berfikir panjang, sesuai jadwal yang ditentukan kamipun berangkat ke Singapore lagi. Setiap 3 minggu harus di Cemo sebanyak 4 kali (jika kuat, jika tidak maka akan dibagi lebih kecil, lebih lama) di Singapore. Kamipun setia mengantarnya. Cemo pertama dimasukan, tidak terlalu lama hanya 3-4jam saja (seperti orang yang di infus) lalu selesai. Saya tanyakan ke istri saya, apa yang kamu rasa? Jawabnya sangat tegas, nggak berasa apa apa (sambil ketawa). Kami pulang ke hotel dan sore harinya langsung renang sama sama. Ketawa ketawa (saya perhatikan dari dekat memang tidak tampak perubahan sama sekali). Keesokan harinya kami balik ke Bali.

Kami sangat bersyukur dan beruntung bisa kembali lagi kerumah dengan selamat. Karena hari sudah cukup malam, kamipun bergegas tidur malam itu. Esok paginya, kami bangun seperti biasa tidak ada keanehan yang terjadi (sakit, pusing, mual, muntah dll). Bahkan kami sempat curiga bahwa apa yang di infuskan kemarin di RS itu adalah infus biasa. Sebab tidak ada rasa sakit sama sekali dan kamipun senang kerenanya. Memasuki hari ke 4 , ada hal yang mulai dikeluhkan oleh istri saya, badan terasa sakit semua, tidak bergairah dan kurang bertenaga. Kamipun menghubungi dokter yang ada di Singapore, dan dia mengatakan hal itu wajar (Wooow). Lalu mengapa 3 hari pertama tidak ada masalah? Dia jawab, saya beri steroid (agar kondisi tidak langsung drop ).

Hari demi hari kami lalui bersama, serasa jam didinding kami berjalan begitu lambat……. Sebab kami ingin secepat mungkin dapat menyelesaikan 4 kali chemoteraphy. Agar kami bisa beraktifitas seperti biasa, namun yang terjadi sebaliknya, kami tetap harus bersyukur atas kekuatan yang Tuhan beri kepada kami, terutama kepada istri saya. Kami menyusun sisa sisa kekuatan dan pengharapan kami HANYA KEPADA TUHAN YESUS saja.

Disaat saat kami lemah, disitulah kuasa Tuhan menjadi nyata. Kami mulai makin rajin berdoa dan menyembah (memohon belas kasihan Tuhan).

“Mazmur 51:19 Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.”

Mulai hari keempat itulah, rambut mulai gugur, sedikit demi sedikit, di tempat tidur selalu ada rambut yang berguguran, yang makin hari makin banyak jumlahnya. Dan akhirnya saat mandi dan keramas, rambutnya mulai rontokkk, bukan saja dipegang tapi saat disiram airpun, gugurlah rambut secara masal, sehingga seluruh lantai kamar mandi penuh dengan rambut. Dan itu membuat stress istri saya. Lalu saya bilang , kalu begitu digundulin saja. Agar tidak terlihat rontok lagi. Dan diapun tidak langsung mau melakukannya. Sampai ketika duduk dibawah kipas angin, dan rambutpun mulai beterbangan. Barulah dia menyerah, mau gundul.

Walaupun dalam keadaan gundul, masih bisa pakai wig (rambut palsu). Tapi tidak nyaman pakai wig sebab panas dan gatal. Sering dicopot dan hanya pakai topi saja. Tapi setiap aku memandang istriku dalam keadaan gundul itu, ternyata dia terlihat TETAP CANTIK.

Kami berusaha tetap bekerja seperti biasa, bahkan puji Tuhan, kami telah masuk COT (3 kali omset MDRT) sebelum tutup tahun. Bahkan disaat acara Seminar di Hotel Shangrila Jakarta (AAD 2015) istri saya diundang sebagai pembicara. Walau tubuh lemah dan kondisi drop sekali saat itu, namun dia mengumpulkan semua tenaga untuk dapat berdiri untuk berbicara (saat itu hari ke 3 dari chemo yang ke 2). Banyak orang yang terinspirasi dari kesaksiannya saat itu.

Puji Tuhan Chemo sudah berjalan 4 kali berat badan terus bertambah (biasanya kalau orang chemo, cenderung beratnya turun). Tapi bukan sampai disini saja, sebab di PA (Phatologi Anatomi) terdapat : Her2 positif , yang harus di lanjutkan sampai 8 kali lagi. Setiap kali ke Singapore kami membayar untuk biaya chemoterapy dan herceptine hampir 150 juta rupiah saat itu. Dan harus dilakukan 4 kali dan 8 kali herceptine. Wooow.

Untung kami memiliki Asuransi Sequislife, plan H (kamar 2juta/hari) limit 1,1 Milyar pertahun, yang kami beli 5th sebelum kejadian ini. Oleh sebab itu kami berani membawa berobat ke Singapore dengan pelayanan terbaik. Dan kami punya persediaan cukup dana dari hasil investasi yang saya bayarkan pada tiap tiap tahunnya. Setelah menjalani rentetan pengobatan yang sangat luar biasa itu, masih ada lagi pengobatan terakhir selama 30 kali SINAR RADIASI . Inipun kami kerjakan di Singapore.

Setiap hari harus ke rumah sakit untuk radiasi, ya setiap hari kecuali sabtu dan minggu (jadi selama satu bulan lebih istri saya tinggal di Singapore, dan hanya sabtu dan minggu balik ke Bali). Untung ada saudara yang sangat baik hatinya , yang memberi tumpangan selama pengobatan sebulan lebih itu. Terima kasih buat sukmeh Ruttiningsih/Yuda Untefan yang memperkenalkan ke anak mantunya agar bisa tinggal disana. Secara khusus kami ucapkan kepada Fredy dan Ita, melalui kebaikan hatimu , kami bisa numpang selama pengobatan. Sekali lagi Tuhan Yesus yang membalas kebaikan hati kalian. Amin

Setelah menjalani sederetan pengobatan kanker mama (Breast Cancer), November 2014 . Mulai Operasi, Chemoterapi dan Radiasi, semua berjalan sesuai rencana, semua sudah selesai. Saat ini tinggal melanjutkan me-minum obat selama 5 tahun. Dan tetap melakukan medical (check up) secara periodik 3 bulan, 6 bulan, dan saat ini cukup setahun sekali harus ke Singapore. Di sela sela itupun tetap test lab darah secara rutin (6 bulan sekali). Sejauh ini hasilnya bagus. Puji Tuhan.

Mazmur 23:4 Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.

Kanker adalah pembunuh nomor 3 di Indonesia. Banyak orang ketika terdeteksi kanker, beranggapan inilah akhir dari segalanya (mati). Padahal banyak fakta, penderita kanker dapat disembuhkan. Bahkan banyak penderita kanker bisa tetap hidup puluhan tahun kemudian (sampai tua). Cari komunitas positif , hindari/ lupakan informasi negatif !!!

Pada suatu hari, saat pengobatan berlangsung (saat awal) suatu ketika tanpa sengaja bertemu dengan teman di sebuah supermarket, saat itu istri saya menunjukan reaksi chemo , yaitu kaki agak bengkak, lalu secara spontan temannya berkata “aduhhh, saat mama aku (mamanya) terkena kanker dulu sebelum meninggal kakinya juga bengkak gitu” INI ADALAH CONTOH HAL YANG SANGAT NEGATIF. (anggap saja setan lewat, dan lupakan!!!) Jika kita berhadapan dengan hal tersebut, jangan gelisah. Percaya diri, Mati dan hidup adalah urusan Tuhan. Yang kita bisa lakukan adalah merawat kehidupan ini dengan sebaik mungkin (yang terbaik jika mungkin).

Jadi yang terpenting disini adalah respon kita terhadap semua hal yang terjadi, jika ada hal buruk terjadi (diluar kontrol kita) maka kita harus tetap berfikir positif dan tetap optimis. Dan tetaplah percaya kepada Tuhan, bahwa Tuhan pasti akan memberi jalan keluar, agar kita dapat menanggungnya.

Perencanaan keuangan, untuk menghadapi resiko kehidupan harus dipikirkan sedini mungkin. Salah satunya adalah melalui Asuransi. Pilah dan Pilih asuransi yang tepat untuk memberi rasa aman dikemudian hari. Teliti sebelum membeli !!! Jika anda sudah memiliki polis, coba check sekali lagi tentang manfaatnya satu persatu selagi anda berkesempatan membelinya. Jika anda telah memiliki banyak asuransi, buatlah rekapitulasi. Sebab yang terjadi lapangan adalah banyak orang membeli asuransi, tidak tahu detail apa yang dimiliki (maklum beli karena masih saudara, teman baik, kasihan, dll). Banyak orang yang mampu membeli asuransi lebih tinggi, namun yang di beli adalah asuransi ala kadarnya.

Para pembaca telah melihat perjuangan istri saya melawan kanker. Menghabiskan energi yang banyak dan menghabiskan uang yang menurut ukuran saya, sangat banyak. Jika saya hitung hitung total semua perawatan kanker hampir 1,3 Milyar. Untungnya kami memiliki Asuransi Kesehatan dari Sequislife. Yang secara periodik kami mengganti dengan yang lebih tinggi (sebab biaya kesehatan terus meningkat). Bersyukur kami memiliki asuransi kesehatan dari Sequis yang di bayar sesuai tagihan, sesuai plan kami.

SEMUA DIBAYAR OLEH SEQUIS SAMPAI BATAS MAKSIMAL DARI PLAN KAMI. (Kami mempergunakan plan H, kamar 2juta, kami haya membayar selisih kamar dan GST 7%, dengan limit pertahun 1,1 Milyar) Namun plan kesehatan dari Sequis yang terbaru memberi perlindungan sebesar 4 Milyar setiap tahun sampai usia 100th yang namanya IMR dengan standard kamar (one bed terendah di RS yang dipilih) walaupun harga kamarnya 10juta sekalipun tetap dibayar SESUAI TAGIHAN 4Milyar setiap tahun termasuk GST).

Jika menginginkan informasi lebih lanjut dapat menghubungi langsung ke Imanuel Tikto hp/wa: 081338777339. Plan kesehatan Sequis juga tersedia dengan kamar 400ribu, dengan ketentuan yang sama, Sesuai tagihan hanya dengan limit 242juta pertahun.

Dampak yang terjadi dilingkungan sekitar, baik saat pengobatan maupun saat ini adalah memberi pengetahuan yang benar bahwa penderita kanker dapat disembuhkan. Yang terpenting adalah lakukan medical check up secara berkala dan persiapkan perlindungan yang optimal untuk kejadian yang tidak terduga.

Kami bersyukur atas teman teman , semua nasabah yang telah membantu memberi semangat dan motivasi yang positif atas apa yang terjadi selama perawatan hingga sembuh seperti saat ini. Saat saya menulis pagi ini, istri saya sedang berada di Korea (berlibur bersama beberapa nasabah). Semoga dengan berlibur, dapat memberi imun bagi tubuhnya. Bahkan saat ini, terlihat lebih cantik dari sebelum chemo ( karena pertumbuhan sel baru, kehidupan baru, energi baru, wajah makin ayu, mantappp iki ).

Sequis Sukses Raih Penghargaan Indonesia Insurance Consumer Choice Award 2018

October 1, 2018

Jakarta, 1 Oktober 2018 –  Sequis Life sukses meraih penghargaan Indonesia Insurance Consumer Choice Award 2018 pada kategori Best Financial Performance Life Insurance Company Category Asset between Rp10-Rp25 Trillion yang diselenggarakan oleh majalah Warta Ekonomi (27/09/2018) di Jakarta. Penghargaan diterima oleh Director and Chief Operating Officer Sequis Life Yeoh Ah Thoo.

Sequis Life merupakan salah satu dari 5 perusahaan asuransi jiwa yang dipercaya oleh masyarakat Indonesia untuk menerima penghargaan di kategori asuransi jiwa dengan aset Rp10 triliun hingga Rp25 triliun karena memiliki pertumbuhan premi dan kinerja keuangan yang sehat. Hal ini dilihat berdasarkan laporan keuangan 2017 yang telah dipublikasikan oleh perusahaan.

“Penghargaan Indonesia Insurance Consumer Choice Award telah diterima oleh Sequis  sejak tahun 2015 dan merupakan salah satu prestasi yang sangat membanggakan bagi kami. Keberhasilan ini sekaligus membuktikan ketahanan perusahaan dalam menghadapi persaingan bisnis di industri asuransi saat ini. Persaingan di antara perusahaan perasuransian membuat para pelaku bisnis seperti kami dituntut untuk lebih baik dalam menjalankan bisnis baik inovasi dalam pengembangan produk serta kualitas layanan dan jasa yang diberikan kepada masyarakat,” ujar Yeoh Ah Thoo.

Indonesia Insurance Consumer Choice Award 2018 merupakan upaya majalah Warta Ekonomi mengapresiasi perusahaan asuransi yang berkinerja baik serta memberikan inspirasi kepada perusahaan-perusahaan asuransi lainnya. Dalam melakukan penilaian penghargaan Indonesia Insurance Consumer Choice Award 2018, Warta Ekonomi Research & Consulting (Stratego) melakukan dua pendekatan penilaian yaitu desk research dan quantitative survey. Desk research adalah kegiatan riset yang dilakukan dengan mengumpulkan dan menganalisis data sekunder perusahaan asuransi di Indonesia. Penilaian desk research dilakukan melalui pendekatan analisa laporan keuangan. Warta Ekonomi tidak memasukkan perusahaan asuransi yang tidak mengeluarkan laporan keuangan, perusahaan asuransi yang sedang dalam pembekuan kegiatan usaha, perusahaan asuransi yang dicabut izin usahanya, serta perusahaan asuransi yang sedang terkena kasus kejahatan lainnya.

Hasil penilaian tahap awal kemudian dipertajam dengan tahapan riset kuantitatif dengan metode online survey, menggunakan kuesioner terstruktur terhadap responden yang merupakan nasabah perusahaan asuransi dan sudah memiliki polis selama minimal satu tahun. Survey dilakukan terhadap 5.000 responden nasabah asuransi melalui aplikasi mobile survey secara online. Pengumpulan data  dan analisa secara keseluruhan dilakukan pada 9 Juli – 10 Agustus 2018.

Opname karena Tifus habis 11juta-an

May 21, 2011
“Butuh berbulan-bulan untuk menabung uang 11jt, hanya butuh 3 hari saja untuk menghabiskannya di rumah sakit”

Kisah sekitar bulan mei 2011,

Tidak ada orang yang ingin sakit dan opname di rumah sakit, dan tidak ada juga orang yang tidak pernah sakit seumur hidupnya. Sekalinya kena sakit dan perlu Opname itu butuh biaya, contoh penyakit seperti Tifus yang sy alami, sebenarnya bisa saja di rawat di rumah, dengan beristirahat total, tapi kebanyakan pasti di opname.

Saat itu saya sudah punya Asuransi Sequis, tapi masih takut masuk rumah sakit, 3 hari panas, lalu saya hubungi pak Imanuel dari Team Jala. Langsung di suruh ke Bross, dan Opname selama 3 hari.

Yang saya ingat, saya dapat kamar bagus dan nyaman sekali, sehingga saya dan yang nungguin jadi “betah”. Tiap pagi dokter suntik Anti-Biotik, lalu suster menyodorkan nota dengan nominal nya sekitar Rp. 400rb. Saya takut, apa benar ini nanti di bayar, lalu pak Imanuel meyakinkan, kamu tenang saja.

Panas sudah stabil, lalu saya di perbolehkan pulang, total biaya kira-kira Rp. 11jtan, semua di bayarkan Sequis, termasuk biaya kontrol setelah opname, dan biaya sebelum opname, semua di bayar lunas.

Buat yang baca ini, dan masih acuh tak acuh dengan asurnsi, percayalah sebaiknya punya asuransi, setidaknya BPJS. Buat yang sudah punya penghasilan di atas rata-rata, wajib punya plan asuransi, saya rekomendasikan Sequis Life.

Saya harus bayar 3 polis ( anak, istri, saya sendiri ) tiap bulan, tidak mudah dengan kondisi ekonomi saya, tapi saya anggap itu prioritas utama.

Semoga bermanfaat.